Arus globalisasi yang mengalir begitu cepat ternyata juga membawa
dampak bagi kehidupan masyarakat, utamanya para generasi muda di
Indonesia. Pengaruh globalisasi yang merasuk ke dalam diri tiap remaja
Indonesia ternyata begitu kuat hingga membuat banyak generasi muda
Indonesia seakan-akan kehilangan jati diri. Dari waktu ke waktu, mereka
terlihat lupa kepribadian bangsa, tingkah laku mereka pun sama sekali
tidak mencerminkan perilaku bangsa Indonesia. Untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh yang disebabkan oleh arus globalisasi kepada para remaja
Indonesia, kita bisa dengan mudah mengamatinya lewat beberapa gejala
yang muncul dalam keseharian mereka.
Salah satu pengaruh globalisasi yang mencolok dewasa ini
bisa kita lihat dari cara para remaja Indonesia mengenakan pakaian.
Kebanyakan dari mereka terlihat begitu bangga berdandan ala selebritis
yang lebih condong pada budaya barat. Bisa dibilang sudah sedikit
melalaikan norma kesusilaan dengan model pakaian minim bahan dan
memperlihatkan secara jelas beberapa bagian tubuh yang seharusnya
ditutupi. Jika menengok kepada sejarah bangsa, sudah jelas cara
berpakaian seperti itu tidak termasuk pada kepribadian bangsa Indonesia
yang sudah terkenal dengan budaya sopannya. Secara singkat, remaja
Indonesia saat ini lebih suka menjadi orang lain dan cuek atas identitas
bangsa mereka sendiri.
Kemajuan teknologi juga pada faktanya menjadi pemicu rusaknya mental
remaja Indonesia. Dan sekali lagi, hal ini juga merupakan salah satu
dari pengaruh globalisasi.
Di era globalisasi ini, handphone dan internet menjadi dua elemen
penting yang rasanya merupakan sebuah kewajiban untuk diketahui oleh
semua orang. Para remaja Indonesia juga seakan mewajibkan kehadiran dua
elemen tersebut di kehidupan mereka tanpa ada tawaran lagi. Namun,
alhasil mereka menjadi sosok anti sosial yang lebih fokus mengurusi
rekan-rekan dunia maya mereka dan lebih sibuk menggunakan handphone
mereka.
Karena hal-hal di atas, maka sikap remaja Indonesia menjadi cuek,
tidak peduli terhadap lingkungan, dan tidak mengenal sopan santun karena
globalisasi menganut asas kebebasan serta keterbukaan yang membuat
mereka bertindak sesuka hati tanpa mau berpikir dampak selanjutnya. Maka
dari itu, jangan sampai kita mau diperbudak oleh zaman globalisasi yang
lantas bisa menghilangkan jati diri sebagai bangsa Indonesia. Satu hal
yang perlu kita ketahui, pengaruh globalisasi itu sangat kejam, jadi kita harus bisa mengontrolnya karena kita adalah manusia yang berakal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar