Senin, 21 Oktober 2013

Ekonomi Eropa, Jadi Solusi Ekonomi Indonesia



Bank Indonesia (BI) meyakini kinerja ekonomi domestik pada 2014 akan kembali membaik. Pasalnya, kinerja ekspor-impor akan kembali stabil karena harga komoditas dunia akan mulai membaik.

Gubernur BI Agus Martowardojo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi pada 2014 yakni sebesar 5,8-6,2 persen. "Kami targetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun itu menjadi 5,8-6,2 persen," kata dia dalam paparan Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi XI DPR RI di Gedung DPR RI
Meski ekonomi domestik akan kembali membaik, Agus mengingatkan volatilitas nilai tukar Rupiah masih memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi dunia. Agus menyanpaikan, BI akan menjaga pergerakan nilai tukar pada 2013 di level Rp10.500-Rp10.700 per USD.
Selain itu, dia mengatakan pihaknya akan mengendalikan inflasi dan memperkuat sistem keuangan 2014 dengan melakukan tujuh langkah strategis. "Pertama memantapkan transisi pengawasan perbankan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," kata Agus.

Kedua, yakni memperkuat kerangka dan bauran moneter, sementara yang ketiga yakni menjaga strategi kestabilan nilai tukar, dan keempat melakukan pendalaman pasar uang valas dan Rupiah.

"Kelima mendorong sistem keuangan dan makro prudential, keenam memperkuat sinergi BI dengan lembaga keuangan terkait, dan menjaga implementasi jaringan nasional dan ketersediaan uang layak edar," tukas dia.
Sedangkan Kerjasama perdagangan Indonesia dengan negara Uni-Eropa (UE) memang sudah terjalin dengan lama. Hal ini terlihat pada forum EIBD 2009 yang telah membantu memperbaiki iklim untuk melakukan bisnis antara Indonesia dan UE. Peraturan sektoral telah difasilitasi, memungkinkan akses pasar bagi kedua sisi. Misalnya, Indonesia akan memperoleh akses pasar bagi kayu ramah lingkungan ke pasar-pasar UE. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Chris Kanter mengemukakan, berbeda dari hubungan bilateral lainnya, hubungan Indonesia dengan UE memiliki kepentingan yang saling melengkapi termasuk dalam hal investasi. "Kita membutuhkan investasi Eropa, dan Eropa perlu pasar negara berkembang. Keduanya adalah mitra yang sempurna," ungkap Chris di Hotel Sangri La, sementara itu, Ketua Kamar Dagang Eropa di Indonesia Jacob Friis Sorensen mengatakan, ekonomi Indonesia dan Eropa saling melengkapi. "Sistem ekonomi yang sudah berjalan di Eropa bisa memberi solusi bagi tantangan yang terjadi di Indonesia. Untuk itu kita perlu menciptakan iklim investasi yang lebih," tandasnya. 

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI



Perkembangan teknologi informasi memang sudah dirasakan sebagian besar lapisan masyarakat di planet bumi ini. Komputer, faksimile, telepon genggam, siaran televisi yang global serta satelit telah mempercepat aliran informasi menembus batas-batas negara tanpa bisa dihentikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang cukup pesat sekarang ini sudah menjadi realita sehari-hari bahkan merupakan tuntutan masyarakat yang tidak dapat ditawar lagi. Tujuan utama perkembangan iptek adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan iptek, terutama teknologi informasi (information technology) seperti internet sangat menunjang setiap orang mencapai tujuan hidupnya dalam waktu singkat, baik legal maupun illegal dengan menghalalkan segala cara karena ingin memperoleh keuntungan. Dampak buruk dari perkembangan “dunia maya” ini tidak dapat dihindarkan dalam kehidupan masyarakat modern saat ini dan masa depan. Kemajuan teknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan dinamis berkomunikasi dan memperoleh informasi. Di sisi lain, berkembangnya teknologi informasi menimbulkan pula sisi rawan yang gelap sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak pidana di bidang teknologi informasi yang berhubungan dengan “cybercrime” atau kejahatan mayantara. Masalah kejahatan mayantara dewasa ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi informasi masa depan, karena kejahatan ini termasuk salah satu extra ordinary crime (kejahatan luar biasa) bahkan dirasakan pula sebagai serious crime (kejahatan serius) dan transnational crime (kejahatan antar negara) yang selalu mengancam kehidupan warga masyarakat, bangsa dan negara berdaulat. Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan moderen dari masyarakat informasi akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang” informasi sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya.
Itulah dampak dari globalisasi yang tak terbendung lagi. Kita tidak akan bisa mengelak dari adanya globalisasi yang sudah melampaui lintas batas negara. Dalam hubungan Internasional, Globalisasi yang menjalar sedemikian cepatnya ke negara-negara lain juga akan menguatkan hubungan diplomatik antar negara.Tetapi lebih dari itu semua, globalisasi juga membawa dampak yang tidak baik seperti yang saya sebutkan di atas. Dampak itu terutama dalam bidang Teknologi informasi dan komunikasi, sehingga kita sebagai mahasiswa harus pandai-pandai untuk memfilter adanya globalisasi. Yang baik kita terapkan dan yang jelek kita tinggalkan. Dalam kemajuan internet contohnya, kita dapat menggunkannya untuk memperdalam informasi dan membuka cakrawala dunia. Jangan menggunakan akses internet untuk hal-hal yang tidak sewajarnya.
Berbeda jauh dengan integrasi teknologi komunikasi dan informasi di kota-kota besar. Adanya pelatihan-pelatihan dan rasa keingintahuan guru untuk menguasai komputer membantu mereka untuk mengintegrasikan TIK dalam proses pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran yang ada tidak lagi monoton, seperti penggunaan Power Point dalam pelajaran sejarah; adanya CD pembelajaran dalam pembelajaran Matematika, Biologi, Bahasa Inggris, dsb; adanya penggunaan audio dalam proses pembelajaran Listening pada pelajaran Bahasa Inggris dengan disediakannya Lab Bahasa pada beberapa sekolah; penggunaan Website (baik yang berbayar maupun tidak, misalnya Blog, dsb) pada beberapa sekolah yang mengerti manfaat website tersebut bagi siswa dan sekolah; juga dengan adanya pendidikan jarak jauh tentunya dengan didirikannya Universitas Terbuka dan SMP Terbuka. E-Learning saat ini menjadi satu kebutuhan penting dalam proses pembelajaran agar mampu meratakan pendidikan di Indonesia. Tinggal bagaimana pemerintah mengalokasikan dana pendidikan secara tepat dan merata agar terpenuhinya pemerataan pendidikan dan mengurangi kesenjangan pendidikan yang ada di kota besar dan daerah terpencil.


Saran saya,
Sebaiknya orangtua itu lebih memperhatikan perkembangan anak. karena anak adalah sda negara yang sangat berpengaruh nantinya pada perkembangan jaman. jangan sampa dengan begitu pesatnya perkembangan tegnologi dan globalisasi ini justru kita malah terikut arus dan tidak dapat menyaring mana yang  terbaim dan mana yang terburuk, kita malah iya iya saja menerima ini. setidaknya dengan pekembangan zaman ini tidaklah hanya orang tua dirumah saja yang ikut mebantu tetapi lembaga-lembaga pemerintah juga ikut membantu. karena ini globalisasi dunia bukan globalisasi indivu, karena kita juga merupakan warga negara yang harus dilindungi dan diarah kan  ke hal-hal yang pasitif agar terfiptanya kedamaian dan kerharmonisan dalam perkembangan globalisasi dan teknologi